December 24, 2013

Nostalgia dengan The Lunch Reunion


Well.. buku ini lanjutan dari The Lunch Gossip. Tentang persahabatan beberapa orang perempuan di sebuah perusahaan. Ada Tia, Keisha, Xylana, Arimbi dan Vanka. CingMut sudah agak lupa sih bagaimana cerita di The Lunch Gossip, soalnya buku itu sudah lamaaaa sekali.

Di novel The Lunch Reunion diceritakan bahwa Tia, Keisha, Xylana dan Arimbi bertemu kembali. Tapi dengan suasana yang berbeda. Tia dan Xixi sedang hamil. Tia hamil anak pertama, sedangkan Xixi hamil anak kedua. Grup mereka kedatangan dua orang lagi perempuan yang juga sedang hamil, Mega dan Arini. Praktis, setiap bertemua mereka, maksudku, para ibu hamil itu membicarakan soal kehamilan. Hal ini membuat Keisha tak nyaman. Masalah hanya ia dan Arimbi yang belum mengandung. Dia belum mengandung karena memang tak menginginkan hamil. Kenapa? Karena menurut Keisha, hamil membuat tubuh menjadi melar, gendut, dan sejuta kerepotan lainnya. Sedangkan Arimbi, tengah berusaha mati-matian untuk dapat hamil.


Keisha yang ngotot bilang tak ingin hamil, justru malah hamil! Namun, Keisha menjadi wanita hamil yang menyebalkan karena terus-menerus mengeluh tentang efek kehamilan. Hal ini memicu pertengkaran antara Keisha dan sahabat-sahabatnya. Arimbi yang biasanya tenang, tiba-tiba meledak karena tak tahan mendengar keluhan-keluhan Keisha.

Ternyata bukan tanpa sebab Keisha bertingkah seperti itu. Ada luka di masa lalunya yang menyebabkan ia terus-menerus ketakutan menjalani kehamilannya. Takut menjadi gendut, takut badannya melar. Bahkan berulah kali suaminya meyakinkan bahwa suaminya mencintainya, Keisha tetap keras kepala. Keisha tak percaya cinta!


Novel ini tak hanya bercerita soal Keisha. Tapi juga Xixi yang mengamil keputusan besar untuk resign dari pekerjaan yang amat dicintainya. Juga bercerita soal Arimbi yang tak putus berusaha untuk hamil. Juga tentang orang yang kembali dari masa lalu mereka. Dan juga soal kehilangan.

Lengkapnya baca saja sendiri ya. Meow..

Sama seperti apa yang Tria Barmawi ungkapkan di akhir novel, bahwa ia begitu merindukan karakter-karakter novel The Lunch Gossip, maka ia membuat The Lunch Reunion ini. Begitupun CingMut. Begitu membaca The Lunch Reunion, tiba-tiba CingMut diingatkan kembali dengan karakter-karakter tokohnya di buku The Lunch Gossip. Seperti nostalgia. Dan rasanya menyenangkan :)

Novel ini renyah bahasanya. Tapi di bagian-bagian tertentu terasa sangat menyentuh dan sukses bikin CingMut nangis. Haha.. Dasar CingMut, cengeng!. Pokoknya CingMut suka novel ini, dan sangat tidak keberatan kalau novel ini berlanjut lagi. 

Okek, kalo gitu, CingMut persembahkaaaann...





Congrats kak Tria Barmawi :)



No comments:

Post a Comment