January 3, 2014

Pulang ke Home

Inilah novel pertama yang bikin CingMut menangis saat membaca prolognya. Iya, padahal baru prolognya aja loh..

Berkisah tentang Kurt dan Beatrice, sepasang suami istri yang sudah berusia senja. Mempunyai 7 orang anak lelaki, namun merasa kesepian karena tak satupun anak mereka yang tinggal di rumah menemani mereka. Ketujuhnya telah menikah dna keluar dari rumah. Hanya asisten rumah tangga yang melayani kebutuhan mereka setiap hari.

Karena itu Kurt berencana menjual rumah di Menteng itu. Menurut Kurt, rumah itu terlalu besar untuk mereka berdua dan lagi biaya pemeliharaan rumah juga memberatkan Kurt. Ah, padahal bukan itu alasan Kurt sebenarnya. Kurt ingin menjual rumah itu karena ingin menghapuskan semua kenangan buruk masa lalu di keluarga mereka.


Dari ketujuh anak dan menantunya, hanya Trully, menantu dari anak sulung mereka yang sering berkunjung ke rumah Menteng. Menanyakan kabar kedua mertuanya. Truly ini wanita yang baik hati, selalu memberikan kehangatan pada kedua mertuanya.

Hubungan Kurt dengan semua anaknya bisa dibilang tidak baik. Kurt yang kaku seolah kesulitan berkomunikasi dengan anak-anaknya. Selama ini, Bea-lah yang menjadi jembatan antara Kurt dan anak-anaknya. Apalagi sebuah rahasia besar pun ikut memperkeruh keadaan.

Trully yang mengetahui rencana Kurt untuk menjual rumah merasa sedih. Kalau rumah Menteng itu dijual, akan kemana keluarga besar mereka berkumpul saat lebaran? Kemana mereka akan pulang? Maka dari itu, Trully tidak tinggal diam. Dia mengajak semua menantu Bea dan Kurt yang lain untuk ikut membantunya menggagalkan rencana itu.

Seiring dengan usahanya untuk mencairkan hubungan di antara semua anggota keluarga, sedikit demi sedikit rahasia keluarga Kurt dan Bea muncul ke permukaan. Rupanya rahasia itulah yang menyebabkan kebekuan hubungan antara orang tua dan anak-anaknya.

Rahasia apakah itu? Lalu, apa Trully berhasil mencegah rencana Kurt? Baca sendiri yaaa.. Meow..

-o00o-

Novel ini membuat CingMut penuh secara batin (cieee... gaya Cing!). Hati CingMut ini tiba-tiba menjadi penuh sesak dengan segala macam perasaan. Sedih, haru, luka, canda, tawa, dan cinta. CingMut merasakan cinta yang begitu besar di sepanjang alur novel ini (eaaaaaakkkk). Novel yang mengangkat tema keluarga selalu berhasil menyentuh hati CingMut. Tidak terhitung berapa kali CingMut harus menyeka air mata saat memulai hingga mengakhiri novel ini. Habis deh tu tissu Mommy sekotak gegara CingMut.

Penokohan di novel ini juga oke. Semua tokoh punya karakter yang melekat kuat. Kurt yang dingin dan keras. Bea yang lembut hati. Trully si ceria dan baik hati. Dan karakter lainnya. Hanya saja figuran di novel ini memang agak terlalu banyak. Tapi menurut CingMut sih itu memang sulit di hindari, soalnya novel ini bercerita tentang sebuah keluarga yang besaaaaaar sekali. Makanya nggak heran, disebutkan banyak nama di dalamnya. Tapi itu tidak mengurangi kenikmatan membaca novel ini kok. Suwer deh CingMut!

Kak Iva Afianti juga canggih nih memunculkan misteri sedikit demi sedikit. Di sepanjang novel ini CingMut ikut-ikutan nebak apa yang sebenarnya terjadi di keluarga Kurt dan Bea. CingMut sampe ikut ketularan rasa penasarannya Trully.

Dialog antar tokoh begitu hidup. CingMut ikut senyum dan cengar-cengir dong pas menyimak obrolan Trully dan suaminya. Mereka begitu mesra, hangat, dekat, dan akrab. Pasangan idaman CingMut banget nih. Ntar CingMut cari suami yang begitu ah *benerin rok eSDe*. Tapi perasaan langsung berubah pas bagian Bea dan Kurt yang ngobrol. Sering loh CingMut terpaksa menutup novel dan menangis tersedu-sedu dulu sampe puas sebelum melanjutkan. Mommy bilang sih CingMut memang anaknya cengeng! Tapi kisah mereka berdua  membuat hati CingMut berdenyut-denyut sakit, sekaligus merasa cinta. Meow banget deh!

Sekali lagi ya CingMut katakan, hati CingMut penuh setelah membaca novel ini. Seperti habis bertualang ke banyak tempat dan perasaan. Home ini seperti mengingatkan CingMut pada rumah CingMut dulu sebelum diadopsi Mommy, kedua orang tua CingMut, dan kehangatan sebuah keluarga yang lengkap. Dan novel ini membuat CingMut kangen mereka semua. My home. :')

Dan tanpa ragu, CingMut kasiiihh..


Bener-bener suka!! 

No comments:

Post a Comment