September 16, 2013

Kisah Si Putri (yang) Tertidur

Sudah pernah mendengar dongeng tentang putri tidur? Di novel ini pun kita berjumpa dengan Tuan Putri, yang juga tertidur panjang, karena koma. 

Adalah Si Bodoh, seorang pria yang selalu menemani Tuan Putri ketika ia dalam keadaan koma. Tuan Putri yang memberikan julukan itu untuk sang pria.

Mari kita mundur beberapa waktu. Si Bodoh ini adalah seorang pria yang berasal dari Amerika Utara. Si Bodoh kecil mungkin tidak beruntung, karena orang tuanya meninggalkannya di panti asuhan ketika masih bayi. 

Si Bodoh tidak mempunyai teman baik kecuali Zack. Zack ini adalah putra dari keluarga yang sering membantu pembiayaan di panti asuhan tersebut. Mereka kerap bermain bersama, dan tumbuh besar bersama. 
Pada suatu ketika, Zack ingin hijrah ke Indonesia, untuk bekerja dengan pamannya. Pamannya bukan orang baik. Ibu Zack mengetahui secara pasti hal itu. Dan ibu Zack meminta Si Bodoh untuk mengikuti Zack ke Indonesia, karena ibu Zack sangat mengkhawatirkan putranya. Maka berangkatlah Si Bodoh dan Zack.

Sesampainya di Indonesia, Zack meninggalkan Si Bodoh begitu saja di bandara. Dia tidak ingin Si Bodoh mengikutinya. Dalam keadaan tak tentu arah, Si Bodoh menemukan kontrakan untuk tempat ia tinggal, dan di tempat itulah ia berkenalan dengan Arif. 

Arif ini mengajaknya untuk bekerja sebagai pemadam kebakaran. Pada suatu ketika terjadi kebakaran di kantor pos, dan Si Bodoh bertugas menyelamatkan paket-paket yang belum sempat terkirim. Ia berhasil menyelamatkan beberapa dan menyerahkannya pada pegawai kantor pos. Namun ada satu yang tertinggal. Maka ia berniat mengantarkannya langsung kepada yang bersangkutan. 

Nah, inilah awal ia akan bertemu sang Tuan Putri. Alamat di paket itu mengantarkan ia pada sebuah rumah dan bertemulah ia dengan Daniel yang pada saat itu sedang tergopoh-gopoh menggendong Tuan Putri menuju ke rumah sakit, karena Tuan Putri yang ternyata seorang gadis yang buta terjatuh dari tangga. Si Bodoh pun ikut membantu. Syukurlah saat itu Tuan Putri baik-baik saja. Maka berkenalanlah Si Bodoh dengan Tuan Putri.

Si Bodoh dan Tuan Putri menjadi dekat. Isi paket yang diantarkan Si Bodoh ternyata surat-surat. Surat dari ibu Tuan Putri yang tinggal di Belanda karena memilih karir ketimbang keluarganya. Tuan Putri meminta si Bodoh membacakan surat-surat itu setiap hari.

Awalnya Si Bodoh berpikir bahwa Tuan Putri adalah gadis yang kuat dan tabah. Namun ternyata Tuan Putri tetap saja gadis yang rapuh. Tuan Putri diam-diam kerap membenturkan kepalanya agar penglihatannya kembali. 

Hingga pada suatu ketika benturan itu ternyata membawa efek yang tidak main-main. Tuan Putri koma, dan tertidur. Namun Si Bodoh yang baik hati tidak meninggalkannya. Ia setiap hari datang menjenguk Tuan Putri, menceritakan apa saja padanya. Tak henti memberikan dukungan dan semangat untuk Tuan Putri. 

Tapi, ada suatu kejadian yang memaksa Si Bodoh untuk kembali ke negara asalnya. Apa boleh buat, Si Bodoh tak punya pilihan lain selain meninggalkan Tuan Putri.

Lalu bagaimana Tuan Putri?

-o00o-

Cara Kak Amanda Inez bercerita di novel ini menurut CingMut unik. Kita akan merasa menjadi Tuan Putri yang tengah tertidur namun mendengarkan Si Bodoh bercerita apa saja. Novel ini nggak tebal. Tapi sepanjang membacanya, CingMut terus merasakan keharuan. Si Bodoh ini tabah sekali menjalani hidupnya yang tak seberuntung anak-anak lain yang punya orang tua. Dikhianati sahabatnya sendiri. Lalu harus pula setia menunggui Tuan Putri yang tertidur tanpa tahu entah kapan akan terbangun.

Setting novel ini awalnya di sebuah tempat di Amerika sana. Tapi kak Amanda Inez hebat banget nggak mengumbar-umbar bahasa Inggris. Walaupun tetap ada bebarapa kata dalam bahasa Inggris, tapi jumlah nyatidak banyak. Ia tetap memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Yeay!

Walaupun memakai tata bahasa Indonesia yang rapi, tapi nggak membuat novel ini jadi membosankan, atau menyulitkan kita untuk memahaminya. Yang terjadi justru CingMut banget-banget meresapi novel ini. 

Dan dari awal kita nggak tahu loh nama asli tokoh utama ini. Karena Kak Amanda selalu menyebut mereka dengan Si Bodoh dan Tuan Putri. Kita akan menemukan nama asli tokoh kita di akhir-akhir. Unik :)

Dan endingnya pun membuat hati CingMut terasa hangat. Manis sekali. CingMut kasih..



Sayangnya novel ini tipis. Jadi cepat habis. Bravo kak Amanda Inez :D

2 comments:

  1. Terima kasih atas review-nya :D I really appreciate it .... ^^

    ReplyDelete