July 24, 2013

All You Can Eat - Christian Simamora

Ini entah novel keberapa Christian Simamora yang CingMut beli. CingMut suka gaya nulisnya bang Christian ini. Bahasanya ringan. Konflik yang dihadirkan lumayan. Pokoknya puas sih baca novel yang sebelum-sebelumnya.

Seperti biasa, Bang XS ini selalu menampilkan tokoh pria yang oh-so-yummy. Begitpun di novel AYCE ini. Kali ini namanya Jandro. Nggak usah CingMut bahaslah ya penampakan cowok ini gimana. Sempurna dan bikin cewek panas dingin deh kalo ketemu.

Ceritanya dua tokoh di novel ini, Jandro dan Sarah terlibat cinta aneh. Aneh karena Sarah menilai bahwa dirinya dan Jandro tidak mungkin bisa menjalin hubungan karena Jandro ini jauuuuhh lebih muda dari dirinya a.k.a brondong. Dan lagi, Jandro ini adik sahabatnya. Wuih.. 

Sedangkan bagi Jandro, Sarah ini adalah cinta pertamanya. Orang yang pertama kali dikirimi Jandro surat cinta. Ketika itu Jandro masih SMP. Dan ditolak. Parahnya, Anye, kakak Jandro tahu hal ini dan menjadikannya bahan olok-olokan. 

Suatu ketika, Sarah putus cinta dengan kekasihnya, karena kekasihnya mengaku telah tidur dengan perempuan lain. Untuk melupakan rasa sakit hatinya, Sarah menyetujui usul Anye untuk berlibuk ke Villa milik keluarga Anye di Ubud, Bali. 

Namun, sesampainya di sana, Sarah ternyata bertemu dengan Jandro. Yeah, Jandro yang sudah sekian lama tak pernah ia temui, kini hadir dalam sosok yang telah bermetamorfosis. Jandro yang dulu culun berubah menjadi sesosok pria tampan aduhai mempesonalah pokoknya. 

Nalurinya sebagai perempuan membuat Sarah tergoda. Begitupun Jandro. Ternyata cinta pertamanya ini memang belum pergi dari hatinya. Komunikasi yang intens membuat hubungan mereka semakin dekat, semakin dekat, sampai akhirnya mereka mengaku saling mencintai. 

Tapi.. balik lagi. Hubungan ini adalah masalah bagi Sarah. Ia tetap merasa tak pantas menjalin cinta dengan brondong, yang sekaligus adik sahabatnya. Sedangkan Jandro bersikukuh ingin melanjutkan hubungan ini. 

Lalu, apakah mereka berhasil? 

-o00o-

Oke, berapa paw yang akan CingMut kasih? Ini dia...


Ekspektasi CingMut ke novel ini tadinya tinggi. Tapi pas udah selesai baca, kok CingMut nggak dapet greget kayak yang biasa CingMut rasain kalo baca novel Bang XS. Entahlah, menurut CingMut kok kali ini si abang konsentrasi sekali ke adegan-adegan dewasanya ya. CingMut jadi kayak ngebaca novel-novel Harlequin deh. Dulu pernah pinjem satu novel Harlequin punya temen, ya gitu, bertaburan adegan-adegan syur. Sebenarnya sih nggak papa kalo buat bumbu, cuman kalo kebanyakan dan amat berani, jadinya ntar malah masuk genre lain. Kikikikik...

Dan lagi, CingMut agak terganggu sama penggunaan bahasa-bahasa gaul yang porsinya agak berlebihan. Seperti "puhleze", "ciyus", "miapa", "ieeuuwhh" dan sebagainya. Sesekali masih lucu, cuman kalo sering-sering banget ngga enak. Karena novel ini kan genrenya novel dewasa. Bahasa yang renyah itu nggak melulu harus pakai bahasa-bahasa gaul banget gitu sih menurut CingMut. 

CingMut rada bosan aja baca yang kali ini. Kepingin cepat selesai. Jadi bagian-bagian yang CingMut rasa bertele-tele, atau mendeskripsikan hal-hal yang nggak penting sering CingMut lewatin aja sih. Hehehe...

Tapi endingnya okelah. CingMut suka kok.

2 comments:

  1. tuben pendapat kita beda ttg novel ini. but it's okay, Cing. perbedaan yang membuat hidup makin berwarna. kayak gigik sama upil yang beda pendapat muluk dan gontok2an, bener-bener mewarnai hari-hari kita. wkwkwk. giliran mereka gak beratem, jadi sepi kan? ini kok jadi ngebahas mereka ya. haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tapi CingMut heran ngeliat mereka itu kok ya nggak akur banget ya... nggak bisa nggak berantem deh di wassap

      Delete