July 18, 2013

Mahogany Hills- Tia Widiana

Dari awal ngeliat novel ini Gramedia waktu jalan-jalan sama Mommy, CingMut udah naksir banget nih liat covernya. Sukaaa banget. Ngeliatnya adem. Dan rasanya pengen deh tinggal di rumah kayak gitu. *paksa Mommy pindah*

Novel ini 344 halaman. Tapi CingMut cuma perlu waktu 1 hari saja untuk nyelesein bacanya. Iya, novel ini bikin CingMut nggak bisa berhenti baca sampai selesai. 

Novel ini bertema PERJODOHAN. Dikisahkan Jagad dan Paras yang menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka. Paras menerima perjodohan ini dengan senang hati dan berharap bisa mencintai suaminya kelak. Berbanding terbalik dengan Paras, Jagad justru membenci pernikahan ini. Pernikahan ini membuat rencananya untuk menikahi Nadia, cinta pertamanya porak-poranda. 

Namun Nadia memberi saran pada Jagad untuk tetap menikahi Paras. Namun nantinya, Jagad harus membuat pernikahan mereka seperti neraka, agar Paras tak tahan dan meminta cerai dari Jagad. 

Tapi ternyata tak mudah untuk Jagad membuat semuanya menjadi buruk. Paras adalah perempuan baik hati yang luar biasa sabar, sopan, bertutur kata lembut, dan berpendidikan. Paras kan lulusan luar negeri. Sebenarnya tidak ada alasan Jagad untuk menyiksa Paras, karena Paras memenuhi semua apa yang dibutuhkan Jagad. Paras bersedia dibawa ke Mahogany Hills, rumah milik Jagad di Sukabumi yang tempatnya sepi dan terpencil. Paras telaten mengurus rumah dan setiap hari selalu masak untuk Jagad. 

Kasihan Paras. Tadinya ia bermimpi punya rumah tangga yang baik. Tapi ternyata dia harus mendapat perlakuan buruk dari Jagad setiap hari. Hal yang paling menyakitkan Paras adalah, suatu hari seorang perempuan datang berkunjung ke Mahogany Hills, dan mencium Jagad di depan matanya. Perempuan itu Nadia. Hati Paras sakit, namun ia tetap bertahan. 

Keadaan memburuk ketika suatu hari datang Adrian, mantan kekasih Paras semasa kuliah. Adrian berniat memperkosa Paras. Untung saja, Jagad datang dan menyelamatkannya. Di tengah ketakutan, Paras menangis dan panik, namun Jagad bukan melindunginya, justru Jagad turut menyakitinya dengan memperkosa Paras. Iya, sejak menikah, Jagad dan Paras belum pernah menjalani malam selayaknya pengantin baru. Paras sakit hati.

Semakin lama, batas kesabaran Paras habis sudah. Paras memutuskan untuk meninggalkan Mahogany Hills. Padahal di saat yang sama, Jagad telah memutuskan hubungan dengan Nadia dan ingin memperbaiki pernikahannya dengan Paras. Namun Paras yang sudah banyak menelan rasa sakit memilih untuk pergi. 

Di perjalanan, Paras mengalami kecelakaan. Namun, kecelakaan ini adalah jembatan yang membawa Jagad dan Paras ke dalam babak baru kehidupan pernikahan mereka. Apakah Jagad dan Paras tetap akan menjadi suami istri? Atau malah bercerai? 


-o00o-

Duh, CingMut kebanyakan nggak nulis resensinya? Mudah-mudahan enggak yah. CingMut udah jatuh hati di awal-awal novel ini. Walaupun temanya sudah umum, perjodohan, tapi gaya bertutur Kak Tia Widiana membuat novel ini tidak sama dengan novel kebanyakan. 

Kak Tia Widiana itu tidak menggunakan kata-kata rumit untuk bercerita. Ia mendongeng dengan bahasa yang sederhana dan amat sangat mudah dimengerti. Tapi diksi (pilihan kata) yang diambilnya tetap punya kekuatan besar untuk mengacak-acak perasaan. 

Nggak terhitung berapa kali CingMut harus berteriak-teriak di dalam hati gemas melihat Paras yang terus-terusan sabar. "PARAAASS.. NGELAWAN DOOONG!". CingMut kesaaaall. Dan pas ketemu adegan Paras menampar pipi Jagad, CingMut puas bukan kepalang. Dan lagi ya, CingMut pengen banget loh rasanya nyakar si Nadia itu. Nyebelin banget sih jadi cewek. 

Rasa sedih, senyum, marah, iba, semangat, dan putus asa datang silih berganti seiring CingMut membalik halaman demi halamannya. Jujur, CingMut terbuai novel ini dan terasa ikut di dalamnya. CingMut suka banget penggambaran Mahogany Hills yang dideskripsikan di novel ini. Terasa tenang dan damai. Jadi kepingin banget tinggal di rumah kayak gitu. 

Buat sebagian orang, adegan amnesia terasa menyebalkan. Namun amnesia versi novel ini berbeda dengan amnesia versi sinetron. Porsi dan takaran bagian amnesia di novel ini pas dan tidak berlebihan. Menurut CingMut Babak amnesia itu sendiri menambah perkembangan dan warna cerita.

Konflik yang tidak sederhana dikisahkan dengan sederhana oleh Kak Tia Widiana. Gimana CingMut nggak jatuh cinta? Ngga salah novel ini jadi juara 1 Lomba Penulisan Novel Amore. Kak Tia pantes kok ngedapetinnya. 

CingMut pengen berterima kasih deh sama penulis novel ini, sudah menyuguhkan kisah yang mengharu-biru. Memberi pesan bahwa kesabaran layak dijunjung tinggi, sebuah hubungan harus diperjuangkan dan dipertahankan, dan tidak selamanya perjodohan itu buruk. :)

Untuk semuanya itu, dengan rela CingMut mempersembahkan :


Semoga Kak Tia Widiana besok-besok bikin novel sweet lagi. Selamaaaaaaaatt.. :)

2 comments:

  1. lagi baca novel inih. baru dua puluhan halaman. semoga suka hingga lembar terakhir. :)

    ReplyDelete