August 21, 2013

Unfriend You - Dyah Rinni

Novel ini mengangkat tema yang tidak biasa. Bullying. Berkisah tentang kehidupan sekolah di Eglantine High School, atau biasa disebut Egan.

Tersebutlah sang tokoh utama kita, Katrissa Satin, yang berteman dengan Aura Amanda yang gadis populer di Egan dan Milani. Katrissa yang awalnya terlihat hanya sebagai 'itik buruk rupa' mendadak naik kelasnyanya menjadi 'angsa'. Katrissa bisa berteman dengan Aura karena pada suatu ketika, Katrissa membantu Aura dengan membuatkan semacam handycraft untuk Aura. Sejak itu Aura masuk dalam gengnya Aura.

Pada suatu hari ada seorang anak baru bernama Priska. Awalnya Aura mengajak Priska bergabung dengan geng mereka. Mereka terlihat kompak berteman. Namun sikap Aura berubah 180 derajat ketika mengendus Priska menaruh hati pada Jonas, pacarnya. 
Bukan Aura namanya kalau tidak melakukan sesuatu. Maka dimulailah serentetan aksi bullying terhadap Priska. Segala teror dan perkataan-perkataan kasar terlontar setiap hari untuk Priska. Priska dikerjai habis-habisan. Karena tak kuat menanggung bebannya, Priska melakukan usaha bunuh diri. Namun gagal, dan Priska berhasil diselamatkan, walaupun tak ingin lagi kembali bersekolah.

Katrissa yang pada dasarnya gadis baik hati, tidak sampai hati menyaksikan perlakuan Aura pada Priska. Katrissa bukan tak berusaha memperingati Aura. Tapi Aura ini bebas dan sangat keras hati. Dan Katrissa merasa tidak cukup kuat melawan Aura.

Namun ada Langit. Salah seorang anggota klub komputer, klub yang sering dihina Aura karena isinya adalah orang-orang yang tidak keren. Langit ini terus mendukung Katrissa untuk tidak tinggal diam melihat Aura melakukan bullying. Langit amat menentang bullying, karena ia sendiri dulu pernah menjadi korbannya. Sebuah bekas luka tusuk di perutnya menjadi saksi betapa kejamnya aksi bullying.

Pelan-pelan Katrissa mulai menunjukkan perlawanan. Namun sayang, justru dialah yang jadi korban bullying Aura yang berikutnya. Mampukah Katrissa bertahan menghadapi ini semua? Atau malah melakukan hal yang sama seperti Priska, mencoba bunuh diri?

-o00o-

Pertama, CingMut salut pada kak Dyah Rinni yang punya ide hebat, mengusung tema bullying. Yah, kita semua tahu, belakangan ini berita aksi bullying sering kita dengar. Novel ini memberitahu pada kita semua bahwa bullying itu sangat kejam. 

Duh kan, CingMut aja masih merinding nulis review ini. Masih kebayang adegan Katrissa disiksa di sebuah bilik toilet. Walaupun ini novel, tapi CingMut yakin, kejadian ini bisa saja terjadi di suatu tempat. Bullying benar-benar mengerikan hingga bisa membunuh. CingMut jadi teringat pernah baca cerita, di Korea, ada gadis remaja yang memilih bunuh diri karena tidak tahan dibully oleh fans sebuah boyband Korea. Gadis ini awalnya hanya bangga dan memperlihatkan fotonya dengan salah seorang anggota boyband yang tampan di sebuah situs sosial media. Namun ini semacam gerbang bencana untuk dia. Sejumlah teror dilancarkan fans-fans boyband itu. Tidak kuat, akhirnya gadis ini memilih bunuh diri. Lihat? Betapa mengerikannya ini. Ini nggak bisa dibiarkan! Mau berapa banyak lagi korban yang jatuh gara-gara bullying??

CingMut setuju banget nih, sama idenya Langit yang bikin acara anti bullying di sekolah. Sekolah-sekolah bisa niru idenya Langit tuh. Ngadain suatu acara di sekolah yang bertema anti bullying. Kayaknya sekarang-sekarang ini harus digalakkan kampanye anti bullying. Soalnya remaja-remaja kadang suka nggak sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah bentuk bullying, walaupun hanya berupa perkataan-perkataan. Namun kalau perkataan itu ditujukan untuk menghina dan membuat si korban menjadi sakit hati, itu bullying namanya. 
Duh, pokoknya CingMut merasa geram sekali membaca novel ini. Geram pada semua aksi bullying yang dilakukan Aura. CingMut benci pada Aura. Namun di akhir-akhir malah kasihan juga sih sama Aura. Dia jadi kasar begitu ternyata ada kaitannya dengan ibunya. Ibu Aura sering bertindak kasar padanya. Apa yang dilakukan Aura adalah cerminan apa yang dilakukan Ibunya pada Aura. Menyedihkan ya? CingMut dapet satu lagi poin penting, bahwa keluarga punya peran yang besar banget dalam membentuk karakter anak. Para orang tua harus hati-hati nih! Mommy, hati-hati ya kalo marahin CingMut. Kalo CingMut minta jatah Whiskas lebih jangan ngamuk dong. Hihihihih....

Akhirnya, tanpa ragu CingMut menganugerahkaaaaann....

It was amazing!! Amazing untuk tema cerita, untuk cara berceritanya, dan untuk konfliknya yang padat namun mudah dimengerti. CingMut tepuk tangan yang keras untuk kak Dyah Rinni. Dan CingMut juga berdoa, mudah-mudahan novel ini membawa manfaat bagi para remaja. Amiiiinnn....

2 comments:

  1. Makasih sudah membaca Unfriend You. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih juga mbak Diah udah mau mampir ke rumah CingMut :)

      Delete